Sariagri - Nilai tukar rupiah di pasar spot pada awal pekan ini, Senin (6/12) pagi, dibuka melemah 18 poin atau 0,12 persen menjadi Rp14.437 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi penutupan akhir pekan lalu.
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan nilai tukar rupiah masih berpotensi dalam tekanan terhadap dollar AS hari ini karena sentimen negatif dari Omicron dan percepatan tapering Bank Sentral AS.
“Kekhwatiran pasar terhadap perkembangan virus Omicron masih memberikan sentimen negatif ke pasar aset berisiko pagi ini. Sebagian indeks saham Asia terlihat bergerak negatif,” ujar Ariston.
Baca Juga: Hari Ini Nilai Tukar Rupiah Berpeluang dalam Tekanan
Nilai Tukar Rupiah Gagal Menguat, Imbas Pertemuan Biden-Xi
Ariston mengatakan pasar juga masih mengantisipasi kemungkinan percepatan tapering Bank Sentral AS dimana Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell sudah tidak menggunakan kata transitory atau sementara untuk menjelaskan kenaikan inflasi yang saat ini terjadi di AS.
“Data tenaga kerja AS bulan November yang dirilis akhir pekan kemarin secara keseluruhan masih menunjukkan situasi ketenagakerjaan yang mengarah ke perbaikan meskipun hasil data beragam,” papar Ariston.
Menurut Ariston, nilai tukar rupiah hari ini masih berpotensi melemah ke kisaran Rp14.450 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp14.380 per dolar AS.
Video Terkait:
http://dlvr.it/SJHxJr
http://dlvr.it/SJHxJr