Erupsi Semeru, Ratusan Hektare Lahan Pertanian Rusak dan Ratusan Ternak Mati

Sariagri.id - Dinas Pertanian memprediksi sekitar ratusan hektare lahan pertanian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Semeru. Kepala Dinas Pertanian Lumajang, Paiman mengatakan wilayah yang terdampak erupsi Gunung Semeru itu berada di lima desa yaitu tiga desa di Kecamatan Pronojiwo dan dua desa di Kecamatan Candipuro. “Namun adanya ancaman erupsi susulan, pada Senin (6/12/2021) ada tambahan lahan pertanian yang rusak mencapai ratusan hektare belum bisa dilakukan pendataan dan penanganan,“ ujar Paiman saat dihubungi Sariagri.id, Senin (6/12/2021). Untuk menentukan langkah mitigasi jangka pendek dan jangka panjang, Dinas Pertanian Lumajang akan melakukan koordinasi dengan Menteri Pertanian yang dijadwalkan akan datang mendampingi Presiden Joko Widodo pada Selasa (7/12/2021). "Besok Pak Menteri ke sini, sesuai rencana mendampingi Presiden Jokowi. Untuk itu akan kami sampaikan kepada beliau untuk memutuskan penanganan," katanya. Selain lahan pertanian, lanjutnya, sebanyak 138 ekor kambing dan 23 ekor sapi dilaporkan mati terkena erupsi Gunung Semeru. Saat ini, tim penyelamat masih melakukan evakuasi hewan ternak di lokasi yang sulit diakses menggunakan kendaraan biasa. Sebagian besar hewan ternak milik warga dititipkan di rumah warga lainnya yang lokasinya masuk zona aman dari ancaman erupsi Gunung Semeru. Rencananya, pemerintah akan membangun kandang komunal untuk menempatkan hewan ternak utu menjadi satu. "Untuk hewan ternak selamat, pemerintah memberikan bantuan berupa pakan ternak sebanyak 19 ton, terdiri dari 5 ton konsentrat dan 14 hijauan pakan ternak yang akan didistribusikan hari ini,” pungkasnya. Sementara Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang Rofiah, mengatakan bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru menyebabkan ratusan hewan ternak mati dan ratusan lainnya terlantar. “Kami mencatat data sementara, ada sekitar hewan ternak kambing 138 ekor dan hewan ternak sapi 23 ekor yang mati. Selain itu, hewan ternak yang terlantar dilakukan tindakan evakuasi,” kata Rofiah. Rofiah menyebutkan data sementara hewan ternak mati per 6 Desember 2021, diantaranya di Desa Sumberwuluh tercatat kambing 50 ekor dan sapi 4 ekor. Sedangkan di Desa Supiturang tercatat hewan ternak kambing 88 ekor dan sapi 19 ekor. “Saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi terhadap ternak di beberapa lokasi, utamanya pada lokasi yang belum diakses oleh kendaraan biasa,“ katanya. Video terkait:
http://dlvr.it/SJQs5F

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama