Sariagri - Harga kedelai di Bursa Berjangka Chicago (Chicago Board of Trade/CBOT) Amerika Serikat (AS) meningkat 0,2 persen menjadi 1.270 dolar AS per bushel pada Senin (6/12) pagi. Kenaikan ini dipicu oleh permintaan kuat untuk pasokan Amerika Serikat sehingga mendorong harga kedelai ke level tertinggi dua minggu atau mendekati 1.274,75 dolar AS per bushel, level tertinggi 24 November lalu.
Selain kedelai, harga gandum berjangka juga naik 0,8 persen menjadi 809,75 dolar AS per bushel, setelah melonjak 1,4 persen pada penutupan Jumat. Sedangkan jagung berjangka tidak berubah di 584 dolar AS per bushel, setelah ditutup naik 1,3 persen di sesi sebelumnya.
Departemen Pertanian Amerika (USDA) pekan lalu melaporkan eksportir swasta menjual 122.000 ton kedelai untuk tahun pemasaran 2021-2022.
Impor kedelai China dari Amerika Serikat pada 2021/2022 diperkirakan turun tajam dari musim lalu setelah penundaan pemuatan (loading) menyusul Badai Ida.
Sementara itu, kantor berita Interfax melaporkan, Rusia mempertimbangkan untuk menetapkan kuota ekspor biji-bijiannya di 14 juta ton, termasuk 9 juta ton gandum, untuk 15 Februari-30 Juni mendatang.
Kekhawatiran pasokan global mereda dalam beberapa hari terakhir di tengah tanda-tanda stabilnya panen Amerika, dan ABARES, Australia, merevisi perkiraan resminya untuk panen 2021/22 ke rekor 34,4 juta ton.
Video Terkait:
http://dlvr.it/SJMgs3
http://dlvr.it/SJMgs3