Sariagri - Melonjaknya harga makanan hewan peliharaan menuai protes dari para pecinta hewan di Turki. Mereka mendesak pihak berwenang mengambil langkah untuk menurunkan harga, agar akses hewan untuk mendapatkan makanan tidak terganggu. Kenaikan harga bahan pakan hewan disebabkan gejolak nilai tukar yang menyebabkan lira turun tajam serta penerapan pajak pertambahan nilai 18 persen. Dilansir Hurriyet Daily, ribuan orang di berbagai platform media sosial mengkritik kenaikan harga itu dan menyerukan pihak berwenang untuk menghapuskan pajak pertambahan nilai untuk makanan hewan peliharaan. Para pecinta hewan peliharaan menekankan makanan hewan merupakan kebutuhan dasar, bukan barang mewah. Karena itu, mereka menuntut peninjauan kenaikan harga yang dinilai terlalu tinggi. Mereka mengaku mengalami kesulitan dalam memberi makan hewan liar. Merawat hewan yang membutuhkan adalah bagian dari budaya masyarakat Turki. Banyak warga berkontribusi merawat anjing dan kucing liar di lingkungan mereka dengan memberi makanan yang mereka beli dari toko hewan peliharaan atau yang mereka terima dari pihak berwenang.
Ketua Federasi Hak Hewan (HAYTAP) Ahmet Kemal Enpolat mengatakan pihaknya telah menerima banyak pesan yang mengeluhkan kenaikan harga. "Sayangnya, kepemilikan hewan peliharaan masih dipandang sebagai hobi kaum marginal di tanah air. Sebaliknya, Turki adalah salah satu negara dengan populasi hewan liar tertinggi,” ujar Enpolat. Pemilik hewan peliharaan di media sosial mengklaim kenaikan harga hingga 100 persen untuk beberapa produk. Sementara pemilik toko hewan peliharaan di Bahcelievler, Istanbul menilai kenaikan harga terlalu tinggi terutama pada makanan produksi dalam negeri. Sebungkus makanan kucing seberat 15 kilogram yang awalnya seharga 180 lira, kini dilaporkan naik menjadi 250 lira (18 dolar AS). Artinya ada kenaikan harga sekitar 39 persen hanya dalam waktu 10 hari. Saban, CEO Tropikalpet, produsen merek Goody dan Champion merupakan salah satu dari banyak orang yang menginginkan tarif pajak 18 persen untuk makanan hewan dikurangi. Menurut dia, pajak harus dikurangi menjadi 8 persen agar sesuai dengan pajak atas makanan untuk konsumsi manusia sehingga hewan memiliki lebih banyak akses ke kebutuhan makanan pokok. Dia menambahkan pajak rendah satu persen sudah diberlakukan untuk bibit burung.
Video terkait:
http://dlvr.it/SJHbMd
http://dlvr.it/SJHbMd