Nilai Tukar Rupiah Akhr Pekan Ini Diperkirakan Masih dalam Tekanan

Sariagri - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (3/12) pagi melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.413 per dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.398 per dolar AS. Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra, memperkirakan nilai tukar rupiah masih berpotensi dalam tekanan pelemahan terhadap dollar AS hari ini. “Pasar kelihatannya masih belum lepas dari sentimen percepatan tapering AS yang menarik likuiditas dolar di pasar sehingga dollar berpotensi menguat,” katanya. Menurutnya, semalam data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS menunjukkan hasil yang lebih bagus dari ekpektasi yang artinya pengangguran mulai berkurang. “Data ketenagakerjaan yang membaik ditambah kenaikan inflasi yang melebihi target 2 persen, mendukung pertimbangan percepatan pengetatan moneter di AS,” papar Ariston. Ariston menambahkan, selain itu, pasar juga mengkhawatirkan varian covid-19 baru Omicron yang busa menjadi pencetus gelombang pandemi baru. “Kekhawatiran ini mendorong pelaku pasar keluar dari aset berisiko seperti rupiah,” ujarnya. Menurut Ariston, potensi pelemahan nilai tukar rupiah hari ini ke kisaran Rp14.450 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp14.350 per dolar AS. Video Terkait:
http://dlvr.it/SH5HnC

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama