Ini Asal Mula Kenapa Donat Memiliki Lubang di Tengahnya

Sariagri - Donat merupakan camilan manis yang disukai hampir semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun pernahkah terbesit dalam pikiran, mengapa donat memiliki lubang di tengahnya? Seperti yang kita tahu, donat memang identik dengan lubang di tengahnya. Meskipun sekarang sudah banyak variasi yang tidak menggunakan lubang. Tapi tetap saja donat memiliki khas dengan lubang di tengah. Ternyata hal tersebut ada sejarahnya lho. Seorang pelaut asal Amerika Serikat yang bernama Hanson Crockett Gregory dianggap sebagai orang yang pertama kali mencetuskan lubang di kue ini. Banyak teori atau cerita dari mana asal-usul lubang pada donat. Berikut cerita terpopuler mengapa donat memiliki lubang di tengahnya, dilansir dari berbagai sumber. 1. Berawal dari Ketidaksengajaan Cerita pertama yaitu Gregory tengah berlayar menuju Benua Amerika dari Belanda pada abad ke-16. Dalam perjalanannya Gregory ditemani oleh para juru masak dari Belanda. Para juru masak selalu memasak roti goreng khas Belanda atau olykoeks. Saat Gregory tengah menikmati olykoeks di atas kapal, tiba-tiba dihadapi dengan badai besar. Karena panik ia langsung memegang kemudi kapal dan menancapkan olykoeks pada salah satu batang kemudinya. Setelah kembali normal, Gregory melihat olykoeks yang ia tancapkan pada batang kemudi terlihat lebih menggiurkan daripada biasanya. Sejak saat itulah ia meminta juru masaknya membuat olykoeks dengan lubang. 2. Ibu sang kapten yang menjual donat Cerita kedua yaitu mengisahkan ibu dari Gregory, Elizabeth Gregory merupakan penjual kue goreng yang terkenal. Karena dalam adonannya ia menggunakan buah pala dan hazelnut. Elizabeth menamai kuenya sebagai doughnuts yang berarti kue dengan kacang. Pada akhirnya istilah ini lebih dikenal dibanding olykoeks. Doughnuts yang dijual Elizabeth memiliki rasa yang lezat. Namun Gregory merasa kurang puas dengan tekstur kue yang buat oleh ibunya. Gregory menyarankan untuk membuang bagian kenari di bagian tengah kue karena bagian tersebut lembek dan kurang matang. Akhirnya sang ibu membuang kue bagian tengah agar kue dapat matang dengan merata. 3. Kekecewaan Gregory Cerita ketiga sedikit mirip dengan cerita kedua, di mana Gregory merasa kecewa dengan tingkat kematangan kue dianggap tidak merata. Namun cerita ini memiliki latar pelayaran seperti cerita yang pertama. Kisah ini diceritakan bahwa Gregory merasa kue goreng yang biasa tersaji di kapal kurang memuaskan karena kue itu hanya renyah di bagian luarnya saja, sedangkan dalamnya berminyak dan lembek. Akhirnya Gregory meminta juru masak kapal untuk membuang bagian tengah kue dan membuatnya seperti cincin. Saat dicoba ternyata membuat Gregory puas, pasalnya kue olykoeks semakin garing. Sejak saat itu olykoeks dibuat dengan lubang di tengahnya dan diadaptasi hingga saat ini. Video Terkait   
http://dlvr.it/SJ5RpT

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama